Lama juga ternyata gak nulis. Gara-gara efek sariawan jadinya
males siy.. nah, kesempatan kali ini saya mau nyeritain tentang dieng. Siapa
siy yang gak tau tentang dieng? Daerah yang disebut sebagai tanahnya para dewa
emang terkenal keindahannya. Gak hanya turis local aja yg kesana. Tapi juga
bule-bule dari eropa juga sering ane lihat pas di dieng. Tapi saya gak mau
nyeritain tentang tempat-tempat wisata yang ada disana siy. Karena pastinya
sodara-sodara sebangsa se-tanah air pasti udah pada tahu kan? Jadi ntar malah
kaya nggaramin laut. Mubazir . Saya mau nyeritain jalanan yang menuju ke Dieng.
Yups.. sebagai pengangguran yang
hobby keluyuran, Alhamdulillah saya udah nyobain beberapa jalur yang menuju
dieng. Dari jalanan yang alus ampe yang berlubang kaya sungai mati. Makanya
saya mau berbagi buat temen-temen yang mungkin pingin liburan ke Dieng .
Oke, langsung aja saya mau kupas satu
per satu jalanan yg pernah saya lewati.
Perkenalkan dulu, nama saya Ahmad
Shobari, anak nomer 4 dari 5 bersaudara saya berasal dari sebuah kampung kecil
di kecamatan Tersono kabupaten Batang. Tepatnya di desa Pujut. (gak
penting banget ya…heee). Desa pujut sebenarnya terletak gak jauh dari Dieng, hanya saja terpisahkan oleh gunung perahu. Secara
gak langsung buat temen-temen yang berada di wilayah pantura mungkin bisa
ngikuti jejak rute yg pernah saya lewati.
Perjalanan ke Dieng dapat ditempuh
melalui banyak rute. Tapi yang pernah saya lalui ada 5 jalur.
Ket:
Hitam : Jalur I
Biru : Jalur II
Kuning : Jalur III
Merah : Jalur IV
Orange : Jalur V
RUTE 1.
PUJUT – SUKOREJO – CANDIROTO –
MUNTUNG – NGADIREJO – KERTEK – WONOSOBO - DIENG.
Rute ini adalah rute yang umum dilewati
dan merupakan level very easy buat para traveler. Jalanan yang naik turun tentu
sudah menjadi makanan wajib, hanya saja jalanannya sudah bagus dan pemandangan
jalan yang membelah Gunung Sindoro – Sumbing merupakan daya tarik tersendiri
saat melewatinya. Buat yang pingin jalan-jalan ke Dieng dan ingin menyegarkan
mata anda memang pas lewat jalur ini, namun memang agak jauh karena harus memutar dulu ke Wonosobo.
RUTE II.
PUJUT – SUKOREJO – MUNTUNG – TAMBI –
DIENG.
Rute ini nich yang paling sering saya
lewati. Rute yang masuk category easy buat motor dan juga mobil. Jalan di rute
ini sudah bagus, aspal juga gak terlalu banyak yang rusak. Hanya saja sebelum
tambi, jalanan sangat menanjak dan cukup panjang. Tapi dari rute sini, kita
dapat menikmati panorama Gunung sindoro yang tepat dimata kita dan juga
traveler akan melewati perkebunan teh Tambi. Sayang pas di desa tambi aspal
jalanan banyak yg rusak dan cukup menurun.
RUTE III
PUJUT – SUKOREJO – CANDIROTO – SEMEN – REJOSARI – CEMORO – KEJAJAR –
DIENG.
Kalau biasanya setelah Candiroto
lurus, untuk melewati jalur ini saat melewati pasar Candiroto temen-temen harus
belok kanan. Jalanan yang menanjak dan penuh dengan kelokan tajam dan sepanjang
perjalanan, di sisi kanan kirinya penuh dengan jurang. Saya 2x melewati jalur
ini dan keduanya saya jadikan jalan pulang karena untuk menghindari lewat tambi
yang menanjak. Kalau dari arah dieng, ketika sampai pasar kejajar, temen-temen
bisa belok kiri dan akan dihadapkan tanjakan yang sangat tajam. Tapi hanya tanjakan
itu saja yang menanjak, selebihnya hampir semuanya menurun. Pemandangan gunung
batu, jurang dan tebing-tebing merupakan sebuah pengobat mata yang pas ketika
melewatinya.
Jalur ini
termasuk jalur alternative dan gak saya rekomendasikan buat traveler yang kendaraannya
kurang sehat. Karena jalur ini termasuk kategori Hard atau mungkin Verry hard.
RUTE IV
PUJUT – LIMPUNG – REBAN –
KEMBANGLANGIT – GERLANG – BATUR – DIENG
Rute ini merupakan rute terakhir yang
saya rekomendasikan kalau teman-teman pingin ke Dieng. Rute level very hard
yang bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun
roda 4. Kenapa saya katakan sangat sulit? Karena kita akan melewati
jalanan Kembanglangit yg sangat sulit dan juga
kodisi jalan tergolong rusak parah. Disamping tanjakan dan turunan
curam, hutan yang sangat lebat setelah
desa Kembanglangit akan menambah suasana ekstrim. Kita serasa melewati jalanan
di Luar jawa atau mungkin serasa melewati tengah hutan amazon. Jika kita
melewati jalur ini, temen-temen gak ada salahnya istirahat atau sekedar
melihat-lihat pemandangan alam, terutama setelah keluar dari desa kembang
langit, hutan- hutan pinus, perkebunan teh, juga jembatan panjang ditengah
hutan memberikan nuansa yang berbeda..
RUTE V
PUJUT – BAWANG – PRANTEN – DIENG.
Rute ini bisa dilalui kendaraan hanya
sampai Pranten saja. Dan untuk mencapai Dieng, temen-temen bisa melanjutkan
perjalanannya dengan berjalan kaki. Gak jauh kok, Cuma 1 jam jalan aja.
Hehehehe
Gimana? Ada yang mau menambahinya?
Atau mungkin setelah membaca ini anda jadi pingin mencoba rute yang saya
paparkan? Pokoknya, lewat manapun anda, pastikan sebelum melakukan perjalanan,
periksa kendaraan dulu seperti rem, ban dan juga bensin anda. Dan yang pasti,
berdo’alah pada Allah agar diberikan kelancaran.
Terima kasih buat yang udah selo
membaca tulisan saya. Tetap semangat, kompak selalu.. selamat malam dan SALAM
OLAHRAGA!!!
tksh mas ahmad sobari..
ReplyDeleteinfo yang berguna bagi para traveler yang baru pertama kali mau berkunjung ke dieng dari jakarta..
sama-sama... :)
ReplyDeleteMakasih Mas,apakah jalurnya disimpan dalam file gpx gak ya?
ReplyDeleteMakasih Mas,apakah jalurnya disimpan dalam file gpx gak ya?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBagus mas tulisanya salam dari Lutfi blogger Pemalang. Bisa diskusi nanti ke email saya cahayacontentwriter@gmail.com
ReplyDelete