Batang, sebuah
kabupaten kecil yg terletak di pantura.
Ya gak kecil-kecil amat siy. Kalo kita jalan kaki ngitari kabupaten
batang, seminggu mungkin belum cukup. Yang ada kaki kita gempor dibuatnya.
Nah!! Di kabupaten Batang ini, banyak pesona alam yg sungguh menyita perhatian
mata kita. Alas roban misalnya. Siapa siy yg gak ngerti alas roban? Kalo ada
yang nggak ngerti, mungkin orang itu masuk kategori TUNA WISATA alias jarang
ngluyur.
Sidringo
tampak dari hp ane
Tapi disini ane
gak akan mbahas alas roban. Tapi ane mau bahas Keindahan alam TELAGA SIDRINGO
yang beberapa waktu lalu ane kunjung. Butuh perjuangan berat dan pengorbanan
yang sangat besar untuk sampai ke tujuan. Dua kali ane mencoba kesana, tapi pada
sesi pertama gagal dengan suksesnya karena temen ane, sebut saja Grandong dan
Wedus motornya nyungsep didaerah Selopajang . untung do’i gak papa dan bisa
nglanjutin perjalanan pulang.
Nama Dringo katanya
didapat dari tumbuhnya dringo di sekeliling telaga tanpa ditanam orang. Telaga
itu juga merupakan bekas kawah yang meletus pada tahun 1786. Terletak di desa
Mojotengah kecamatan Reban kabupaten Batang, dan langsung berbatasan dengan
desa Wonopriyo kecamatan Blado kabupaten Batang, sejalur dengan kawah candradimuka
yang sudah masuk desa Pekasiran kecamatan Batur kabupaten Banjarnegaara. Telaga
ini merupakan salah 1 telaga yg terletak di salah 1 puncak Dieng. Kalau kita
berdiri di salah 1 puncak di sekeliling telaga, maka akan tampak cekungan bekas
kawah yg meletus dan sekarang terisi air tersebut.
Telaga ini adalah
telaga yang jarang dikunjungi oleh wisatawan Dieng, treking yang jauh sulit dan
jalan yang kurang bagus menjadi alasan utama. Terutama perjalanan antara Desa
Kembang langit sampai desa Gerlang yang ancur berat. Bikers yang ngaku handal,
kalo belum sukses naklukin tu jalan, belum sahih disebut bikers sejati.
Gitu sampai di
Telaga Sidringo, segala penat dan perjuangan yang telah dilalui seakan sirna.
Telaga asri dan bersih, banyak ikan yg bisa dipancing sesuka hati. Cocok untuk
hiking dan area camp yang cukup tersembunyi terpampang didepan mata. Kata
orang-orang yang udah ke Ranukumbolo, sidringo terkesan mirip, ya mungkin 11 :
12, atau 13:14 lah.
Ranu kumbolo.
Sidringo
Nah…!!! Buat petualang muda yang mungkin pingin jalan-jalan,
gak ada salahnya kan nyoba ngrasain keindahan alam sidringo..
Ps: Thank’s to YAYAD n DHANI KURNIAWAN yg udah ngajakin ane kesana.
asseeeeeek
ReplyDeletehehehehe.....
DeleteKalo dari kota batang lewatnya mana?
ReplyDeletedari batang menuju bandar bro. terus pertigaan masjid belok kanan menuju kembang langit dan gerlang.
DeleteYg di maksud masjid tazakka bukan mas
DeleteYg di maksud masjid tazakka bukan mas
DeleteBoleh minta kontak / pin mas .. buat tanya rute apa gmna mas hhe
ReplyDeletemas minta kontak dong....
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletetanggal 23-24 Januari 2016, saya dkk. Akan Camping di sana. Apakah jalannya sudah lebih kak.
ReplyDeleteby. KMBS (Keluarga Mahasiswa Batang di Semarang) UIN Walisongo.
exotisme kabupaten batang.
ReplyDeletepake motor matic aman ga ya bro?
ReplyDeleteaman jeng. udah di cor jalannya
Deletejalanya pakai beton jeng, cuman di seperempat jalanan akhir masih extreme, nanjak tinggi dan jalan masih pakai makadam (tatanan batu tajam)
Deletebiar gak penasaran cek aja dulu video telaga sidringo
keren banget nih habis musim hujan rumputnya hijau royo-royo
https://youtu.be/sxHnZuL34Z8
Udah sering kesanan bro
ReplyDeletecek aja nih gan videnya
ReplyDeletekeren banget nih habis musim hujan rumputnya hijau royo-royo
https://youtu.be/sxHnZuL34Z8
mantaf uy
ReplyDelete