Saturday, December 13, 2014

Membuat Sound Dock Handphone Sendiri

Suara HP agan gak kenceng? biar kencengnya merata dan gak terdengar kaya suara penjual gethuk yg keliling itu, nich ane kasih tips lumayan keren. Langsung aja disimak...

Langkah 1:

1 buah Tabung Kertas (Paper tube) ukuran ± 30 cm
2 buah gelas plastik
1 buah gunting
1 buah spidol


Langkah  2:

Buat pola dengan spidol sesuai ukuran tepi handphone, kemudian lubangi tabung kertas tersebut


Langkah 3:

Buat pola lingkaran dengan spidol sesuai ukuran tabung kertas, kemudian lubangi gelas tersebut


Langkah 4:

Pasang bagian bagian yang sudah dibuat

Langkah 5:

Letakkan Handphone anda dan rasakan perbedaannya  

Tuesday, December 9, 2014

Jalan Jalan Selo ke Desa Mojotengah.



            Yak, sesuai judulnya, beberapa  minggu kemarin saya melakukan salah satu tindakan random, jadi gini ceritanya…. Bangun tidur jam 9, mbales chat di hape dan melakukan aktifitas mandi (ndak perlu tak ceritain proses mandinya to?) setelah membalas chat tadi, sudah kelar semuanya tiba tiba kok datang chat lagi dari mas bro Novi yg pengen melakukan perjalanan motoran , ngajakin ke pegunungan di wilayah Kabupaten Batang tapi yang belom pernah dijelajahi. Njuk bingung mau ke mana, akhirnya tertujuan tempat yang belum pernah saya datengin. Desa Cablikan.

           Ya, minggu ini kita selo. Perjalanan dilakukan dari rumah menuju tempat tersebut selama 1,5 jam perjalanan menggunakan motor. Sampai tempat tujuan langsung kena udara adem, dingin sejuk pegunungan. Tetapi kok rasanya ada yang kurang dari perjalanan tersebut, nanggung, pengen ke tempat yang lebih dingin lagi. DESA MOJOTENGAH! 

             Sebelum sampai di desa Mojotengah di kasih terhampar pemandangan tanaman teh. Yah, mata segeran lah setelah sekian lama cuman liatin layar monitor buat kerja. Berhenti sebentar di pinggir jalan, foto foto sak udutan sambil menghirup udara dingin yang kebetulan waktu itu kabutnya turun jadi hawanya adam..  brrrrr..

           Lah, emang ada apa disana? Saya siy gak ngerti, lha wong baru kali ini menginjakkan kaki di desa tersebut. Denger namanya aja belum pernah. Ternyata, di Mojotengah tu adalah Desa Penghasil Teh Lestari Berstandar Nasional Pertama di Indonesia. Keren kan? Penduduk desa tersebut mengandalkan perkebunan teh rakyat.

            Hasil dari teh tersebut dibeli oleh PT Pagilaran pada hari senin-sabtu. Sedangkan hari minggu, hasil petikan penduduk desa dibeli oleh pabrik minuman teh kemasan dari kota Pekalongan. Begitu kata pak RW yang sempet ngobrol ngalor-ngidul ngetan-ngulon dengan kami.

Suasana penimbangan teh oleh penduduk desa Mojotengah.

Emak-emak tangguh lagi ngangkatin hasil petikan teh.

Nyawang orang-orang nimbang teh.

               Setelah puas ngademin otak, perjalanan pulang pun menanti kita. Tapi cuaca ternyata kurang bersahabat. Maklumlah pegunungan, cuaca gak bisa ditebak. Gerimis mengundang mengguyur kita. Mau gak mau berteduh dulu disebuah warung sambil mengisi tangki perut. Maklum seharian belum terisi apa-apa selain mie ayam yang ditraktir bang Tohin siang tadi. :D 

          Warung yang terletak di Desa Adinusa Reban samping lapangan lapangan menjadi tujuan pelampiasan pengisi perut. Lumayan lengkap menunya dan yang pasti cantik pelayannya enak enak makanannya. Total kehancuran  dompet seporsi nasi rames + gorengan + teh panas + kerupuk sebesar 11K IDR.
            
           Setelah perut lumayan kenyang, perjalanan pulang dilanjutkan. perjalanan cukup menantang, jalanan basah karena memang habis hujan, turun kabut, dan yang pasti, jalanan rusak adalah menu wajib. Untungnya kiri kanan jalan sangat indah. Jadi agak terobati kepenatan yang ada.
      
           Perjalanan cukup menantang, karena selain jalan licin, waktu itu jalanan sepi sekali dan samping kanan kiri adalah pohon pohon tinggi. Serem! Bukan takut sama demit, tapi takut sama garong dan takut ban bocor. Bayangkan! Ban bocor atau di garong di tengah jalan yang sepi. Pokoknya perjalanan itu saya ikhlas lilahi taala pokoknya.

Nyempetin poto ditengah perjalanan.

          Akhirnya! Pukul 17:30 WIB Sampai juga perjalanan selo ini ke tempat yang terakhir  yaitu rumah. Oia, sebelum sampe rumah, tadi kita sempet mampir lagi disebuah warung kecil untuk rehat. Sambil ngobrol, pesenlah kopi pait satu dan beli rokok satu batang. Total kerusakan satu gelas kopi dan sebatang rokok Surya eceran 4K IDR.

Sekian cerita keseloan saya. Next time kalau ada waktu dan selo lagi mungkin bakal ceritakan pengalaman ke tempat yang mbuh di mana. *sun kening*
Damage Cost:
  •         Nasi Rames tambah gorengan + Teh Panas + Krupuk: 11 Ribu.
  •         Kopi pait + rokok eceran Surya: 4 Ribu.
Total: 15 ribu.

TELAGA SIDRINGO, RANUKUMBOLONYA ORANG BATANG.



Batang, sebuah kabupaten kecil yg terletak di pantura.  Ya gak kecil-kecil amat siy. Kalo kita jalan kaki ngitari kabupaten batang, seminggu mungkin belum cukup. Yang ada kaki kita gempor dibuatnya. Nah!! Di kabupaten Batang ini, banyak pesona alam yg sungguh menyita perhatian mata kita. Alas roban misalnya. Siapa siy yg gak ngerti alas roban? Kalo ada yang nggak ngerti, mungkin orang itu masuk kategori TUNA WISATA alias jarang ngluyur.

Sidringo tampak dari hp ane

Tapi disini ane gak akan mbahas alas roban. Tapi ane mau bahas Keindahan alam TELAGA SIDRINGO yang beberapa waktu lalu ane kunjung. Butuh perjuangan berat dan pengorbanan yang sangat besar untuk sampai ke tujuan. Dua kali ane mencoba kesana, tapi pada sesi pertama gagal dengan suksesnya karena temen ane, sebut saja Grandong dan Wedus motornya nyungsep didaerah Selopajang . untung do’i gak papa dan bisa nglanjutin perjalanan pulang.
Nama Dringo katanya didapat dari tumbuhnya dringo di sekeliling telaga tanpa ditanam orang. Telaga itu juga merupakan bekas kawah yang meletus pada tahun 1786. Terletak di desa Mojotengah kecamatan Reban kabupaten Batang, dan langsung berbatasan dengan desa Wonopriyo kecamatan Blado kabupaten Batang, sejalur dengan kawah candradimuka yang sudah masuk desa Pekasiran kecamatan Batur kabupaten Banjarnegaara. Telaga ini merupakan salah 1 telaga yg terletak di salah 1 puncak Dieng. Kalau kita berdiri di salah 1 puncak di sekeliling telaga, maka akan tampak cekungan bekas kawah yg meletus dan sekarang terisi air tersebut.



Telaga ini adalah telaga yang jarang dikunjungi oleh wisatawan Dieng, treking yang jauh sulit dan jalan yang kurang bagus menjadi alasan utama. Terutama perjalanan antara Desa Kembang langit sampai desa Gerlang yang ancur berat. Bikers yang ngaku handal, kalo belum sukses naklukin tu jalan, belum sahih disebut bikers sejati.
Gitu sampai di Telaga Sidringo, segala penat dan perjuangan yang telah dilalui seakan sirna. Telaga asri dan bersih, banyak ikan yg bisa dipancing sesuka hati. Cocok untuk hiking dan area camp yang cukup tersembunyi terpampang didepan mata. Kata orang-orang yang udah ke Ranukumbolo, sidringo terkesan mirip, ya mungkin 11 : 12, atau 13:14 lah.

Ranu kumbolo.

Sidringo
Nah…!!! Buat petualang muda yang mungkin pingin jalan-jalan, gak ada salahnya kan nyoba ngrasain keindahan alam  sidringo..

 



Ps: Thank’s to YAYAD n DHANI KURNIAWAN yg udah ngajakin ane kesana. 

Malaikat itu bernama "IBU".

Suatu ketika..seorang bayi siap dilahirkan ke dunia,menjelang diturunkan … Dia bertanya kepada TUHAN :
bayi : “para malaikat di sini mengatakan, bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi….bagaimana cara saya hidup di sana,saya begitu kecil dan lemah”
TUHAN : “Aku telah memilih satu malaikat untukmu..ia akan menjaga dan mengasihimu”
bayi : “tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia”
TUHAN : “malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih berbahagia”
bayi : “dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadamu?”
TUHAN : “malaikatmu akan mengajarkan..bagaimana cara kamu berdoa”
bayi : “saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat,siapa yang akan melindungi saya”?
TUHAN : “malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun”
bayi : “tapi saya akan bersedih karena tidak melihat engkau lagi”
TUHAN : “malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu”
saat itu surga begitu tenangnya…sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya
bayi : “TUHAN……….jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku, siapa nama malaikat di rumahku nanti”?
TUHAN : “kamu dapat memanggil nama malaikatmu itu…… I B U …”

     Kenanglah ibu yang menyayangimu..
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi…
Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu..

       Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?
Dan ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit…
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan..
Kembalilah…mohon maaf…pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu..
Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,ketika ibu telah tiada…
Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita…,tak ada lagi senyuman indah…tanda bahagia..
Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghuninya..yang ada hanyalah baju yang digantung di lemarinya..
Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi.. Yang akan meneteskan air mata mendo’akanmu disetiap hembusan nafasnya..

    Pulang..dan kembalilah segera…peluklah ibu yang selalu menyayangimu..
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya..
bagi agan2 yg ibunya udh tiada, jangan pernah lupa selalu do'akan beliau semoga beliau tenang disisiNya & dosa2 beliau diampuni-Nya

Secercah senyum kecil di pagi ini..

         Yups.. pagi ini aku bangkit lagi setelah kematian kecilku atau yg biasa orang menyebutnya dengan tidur.
Bagiku tidur bukanlah tidur, yach.. tau sendiri lah kalo tidur buat manusia pada umumnya (katanya) 6-8 jam sehari. Sungguh sesuatu yg sia-sia menurut ane. gimana tidak, sehari semalam 24 jam, buat tidur 8 jam. itu artinya sepertiga umur kita hanya untuk tidur. Bayangkan sodara-sodara sebangsa dan setanah airku, jika hidup kita 60 tahun, yg 20 tahun hanya untuk tidur. 20 TAHUN....!!!!
   
       20 tahun kalo buat beli ayam, ayam bertelur jadi banyak bisa buat beli kambing, terus beranak, dijual buat beli sapi, apa kita gak cepet bisa haji???
         Lah... malah ngomongin yg gak-gak. Oke, lanjut. Pagi ini ane tidur jam 3, bangun jam 6. Itu udah lebih dari cukup buat bekal nglanjutin hidup hari ini. hahaha...

        Sebagai anak modern, bangun tidur pastinya langsung mandi, tidak lupa gosok gigi ngidupin komputer, buka pesbuk dan berharap menemukan yg ingin ditemukan. Tapi pagi ini tak ada apa-apa di FB ku. (emangnya ngarepin apa?)

       Belum juga online, baru nyetel musik buat temen beres2 tempat kerja ane yg notabene di UPNET PLELEN atau tepatnya -6.970656 LS, 110.018290 BT,  Pak bos datang bagaikan malaikat  dengan sebuah senyuman dan memberikan HP butut cross buat nggantiin hape ane yg kemaren ilang. katanya biar mempermudah koneksi dan jaringan. Alhamdulillaaah. Rejeki emang datang gak tau darimana aja asalnya.

Ane terus nglanjutin nyapu sambil ngliatn riuhnya suasana pagi di SPBU Plelen. ada senyum dan harapan terpancar dari wajah-wajah mereka. Para pedagang asongan, para Operator SPBU, maupun wajah-wajah para pengunjung yg mampir di SPBU untuk mengisi Premium atau sekedar rehat melepaskan penat..

Dimanapun, kapanpun harapan ditebar, kesuksesan lah yg dituju.
Seberapapun keras usaha kita, janganlah lupa, dibalik semua itu, ada sebuah Do'a yg terus dan pasti terpanjat dari mulut suci IBU..

Terima kasih Ibu, untuk Do'a-do'amu yg senantiasa menjagaku...
Terima kasih keluargaku untuk semua dorongan semangatmu...