Thursday, July 30, 2015

Bermalam di Si Dringo…?? Kenapa tidak??


Berakhir pekan emang enaknya buat piknik. Melepas penat juga stress setelah seminggu  bekerja. Banyak cara orang-orang untuk menikmati liburan akhir pecan. Ada yang ke laut, ke taman, naik gunung, atau yang paling ngenes ya Cuma tidur aja seharian.
Bagi warga batang dan sekitarnya yang ngaku sebagai pecinta alam, gak ada salahnya dong sekali-kali liburan ke TELAGA SIDRINGO yang ada di gerlang. Pada post terdahulu udah pada tau kan gimana keadaan alam disana, selain sejuk,, pemandangannya yang mirip dengan ranu kumbolo di semeru, jawa timur, dan juga masih alami karena belum banyak terjamah orang-orang terutama pedagang. Bermalam disana gak bakalan rugi deh. Selain deket, kita juga bisa sekalian mempromosikan asset keindahan alam yang ada di wilayah kita sendiri.
Pada postingan dulu, gak nyangka banyak respon positive dari pembaca. Kebanyakan menanyakan rute ke objek. Dan memang, karena sidringo belumlah setenar dieng atau objek-objek wisata lainnya, masih jarangnya papan jalan yang menuju kesana menjadi kendala untuk mencapi tujuan.
So, kali ini akan saya certain rute ke sidringo lebih detail biar pada yang pingin menginap atau hanya sekedar jalan jalan  jelas.
rute ke Sidringo

Oke, mulai yang dari limpung.

·         Dari limpung ke selatan ketemu pertigaan sojomerto belok kanan sampai desa reban. Dan lanjut perjalanan ke Bandar. Kurang lebih 1.5km sebelum Bandar, klo lihat mesjid yang bagus (PONDOK MODERN TAZAKKA) agan belok kiri (menuju ke selatan) menuju gerlang. kalo agan udah sampai SD Gerlang, Agan/aganwati belok kiri menuju telaga sidringo.

·         Buat yang dari pekalongan atau batang, langsung aja menuju Bandar, lanjut kearah blado, dan ketemu Pondok modern tazakka, belok kanan.dan lanjut seperti diatas.

 

Perjalanan awal dari Pondok modern tazakka menuju ke gerlang memang enak, jalanan lurus dan aspal yg masih mulus serta hamparan hutan pinus emang mengasyikkan, tapi gitu sampai desa kembang langit, perjuangan menuju desa gerlang dimulai. Jalanan yang naik turun dan juga kondisi jalan yang rusak menjadi menu utama. Beberapa titik sudah di cor membuat agan bisa bernapas lega barang sejenak.

jalanan kembang langit-gerlang


Kurang lebih 20km dari Bandar, baru sampai di desa gerlang,  setelah agan sampai di SD GERLANG, agan belok kiri dan masih harus menempuh perjalanan kurang lebih 3km untuk sampai telaga sidringo.

 

 

·         Kalo agan pas piknik dari dieng, gak ada salahnya mampir ke sidringo barang sebentar. Untuk rutenya, dari Candi Arjuna dieng, agan ikuti aja jalan yang menuju ke pekalongan, agan bakal nglewati Objek wisata sumur Jalatunda. Buat yang jalan kaki, bisa langsung motong jalan dengan ngikuti jalan setapak menuju kesana. Sedangkan yang pake kendaraan, lanjot lagi menuju desa batur. Pas pertigaan awal, agan belok kanan menuju kea rah pekalongan, (kalo yang ke kiri menuju banyumas), ntar agan ketemu pertigaan lagi. Yang ke kiri kea rah pekalongan, kanan kea rah kabupaten batang. Amgan ambil yang ke kanan, sampai di SD GERLANG, agan belok kanan dan masuk menuju ke lokasi.


 

Persiapan yang matang adalah kunci kesuksesan. Begitulah pepatah yang pantas untuk menuju ke sidringo. Persiapan kendaraan wajib hukumnya. Kondisi jalan naik turun yg bikin ciut nyali,  menuntut kondisi motor harus dalam kondisi prima. Pastikan cek rem, kondisi ban, juga bensin yang cukup karena jarak antar desa yang lumayan jauh. Kalau-kalau agan kehabisan bensin atau ban bocor, bisa repot.






Makanan dan minuman gak boleh ketinggalan. Tapi buat yg gak mau ribet, bisa beli di warung-warung warga desa gerlang siy. Dan agan bisa nanya-nanya warga seandainya agan bingung.

 



 

Wednesday, July 29, 2015

Pendek, tapi mempesona… Yuk menikmati Gunung Prau 2.565 mdpl

Gunung Prau atau Prahu memang pendek, kadang hanya dilirik sebelah mata oleh pendaki Indonesia, tapi coba rasakan sensasi dalam pelukannya, gunung yang terkenal dengan sebutan Gunung Seribu Bukit.

Hanya memiliki ketinggian 2.565 mdpl, memang tergolong pendek dan juga tidak terkenal seperti gunung2 disekitarnya, ada Sindoro, Sumbing, Slamet, Unggaran, dll. Tapi gunung ini memiliki pesona tersendiri yang tidak kalah dengan gunung2 yang lebih terkenal dikalangan pendaki Indonesia.

Karena bentuk gunung ini memanjang, jadi secara administratif Gunung Prau yang berada di Dataran Tinggi Dieng ini meliputi wilayah Kab. Banjarnegara, Kab. Wonosobo, Kab. Batang dan Kab. Kendal. Di Camp areannya pun terdapat patok batas wilayahnya.

Gunung ini dapat ditempuh melalui beberapa Jalur Alternatif Pendakian. Lewat Jalur utara, bisa melalui Kabupaten Kendal, Semisal dari Desa Kenjuran yang berada di Kecamatan Sukoreja. Jarak tempuh perjalanan kurang lebih 6 Jam.


Jalur pranten, jalur paling panjang yang bias di coba untuk menikmati alam.

Alternatif lain jalur pendakian bisa dilakukan melalui Jalur selatan, yaitu lewat Dataran Tinggi Dieng atau Desa Patak Banteng. Jalur ini relatif lebih singkat, hanya sekitar 2-3 Jam perjalanan yang jalurnya lumayan terjal.






































Sunday, July 5, 2015

Cah Selo buka bersama bareng Komunitas Pendaki Gunung Kabupaten Batang (KPGB)

      

       Yang punya Facebook tentunya gak asing kan dengan Komunitas Pendaki Gunung KabupatenBatang (KPGB), sebuah grup yang didirikan mas aji untuk menampung para pecinta alam dan pendaki gunung yang ada di kabupaten Batang. Nah, Sabtu sore kemaren, tepatnya tanggal 5 juli 2015, Komunitas Pendaki Gunung Kabupaten Batang (KPGB) mengadakan buka bersama sebagai ajang saling merekatkan tali silaturrahmi antar anggota. 
        Bukber yang diadakan  Warung Lesehan bu Nunik ( depan toko elektronik Gunung mas donorejo limpung) ini dihadiri puluhan orang yang berasal dari berbagai kalangan seperti mahasiswa, komunitas pencinta alam, hingga masyarakat umum yang memang memiliki minat yang sama terhadap kegiatan alam bebas seperti cah Selo sendiri.
Acara diawali dengan kumpul bersama, ngobrol-ngobrol santai antar anggota, dan dilanjutkan makan-makan dengan menu ayam goreng, bebek goreng dengan minum es teh, es jeruk de-el-el. Sebagai pecinta kuliner yang masih abal-abal tetapi udah nyoba menu beberapa lamongan-lamongan yang ada, menu bebek goreng  Warung Lesehan bu Nunik ternyata maknyuss lho. Dari cara menggorengnya yang pas, dan racikan sambalnya itu lho yang bikin menggoda. (bukan ngiklan, tapi kenyataan :D ) Gak rugi deh kita membayar restribusi 20.000 per kepala.

         Cah Selo yang emang selo, merasa terpanggil dengan acara bukber tersebut. Ya sebenarnya gak disengaja juga. Ketika saya mengajak adi, wawan, agus juga yayad untuk bukber, ternyata yayad malah ngajak bukber dengan Komunitas Pendaki Gunung Kabupaten Batang (KPGB), gak pake nunggu bandungbondowoso nyelesai’in seribu candi, kita langsung meluncur ke TKP. Disana, udah ngumpul anggota-anggota lain yang kebanyakan dari Limpung, tersono, banyuputih dan sekitarnya. Tapi ada juga rombongan sesepuh yang dari Batang kota. Seru dan rugi buat anggota lain yang gak ikut..!!!

Sesepuh KPGB lg asyik ngobrol

adi ama yayad sok cool klo didpan kamera :D



Mas Koki nyiapin menu




Semua teriaaak, RAMEEE...!!!





Poto bareng sesepuh KPGB.